Donasi Iklan

Thursday, July 26, 2018

KUNJUNGAN KANIT INTEL DI KEMASULAN TEGAL


Tradisi tabayyun merupakan tradisi ajaran Islam yang dapat menjadi solusi dari zaman ke zaman. Terutama bagi informasi-informasi yang berpotensial memunculkan konflik dalam masyarakat. Metode tabayyun merupakan proses klarifikasi sekaligus analisis atas informasi dan situasi serta problem yang dialami umat. Harapannya akan mendapatkan hasil kesimpulan yang lebih bijak, arif dan lebih tepat sesuai keadaan masyarakat sekitarnya

Terkhusus pada aspek keagamaan, perbedaan penyikapan dari informasi yang diterima juga melahirkan aneka ragamsikap dan aksi. Meskipun sama sumbernya, yakni Al-Qur’an dan al-Hadits, akan tetapi tetap memunculkan perbedaan-perbedaan sikap yang beragam. Dari sikap toleran sampai dengan sikap yang keras tanpa toleransi. Penerimaan masyarakat pun menjadi berbeda-beda, sebagai akibat penyikapan yang berbeda-beda terhadap suatu informasi. Tidak jarang  memunculkan konflik yang tentu saja merugikan beberapa pihak. Dan tentu saja konflik ini mengganggu stabilitas keamanan dan kerukunan di dalam lingkungan kemasyarakat

Sebagaimana dari Khilafatulmuslimin kemasulan Tegal. Malam kamis jam 20.15 wib, tanggal 25 Juli 2018 mendapat kunjungan dari, "Bapak Budi Susanto, Bapak Dedi Kanit Intel Polres, dan Bapak Sanjaya perwakilan Polres Tegal, Mereka dari pihak kepolisian semakin tahu keberadaan khilafatulmuslimin. Dan mereka ingin dari Khilafatul Muslimin ada komunikasi aktif, Karena kedatangan kepolisian berkunjung ke Khilafatulmuslimin kemasulan Tegal semata-mata mereka(Kepolisian) khawatir kalau-kalau ada intimidasi dari pihak lain terhadap Khilafatulmuslimin di kota Tegal Jawa Tengah itu, Karena baik secara hukum Negara maupun cara pelaksanaan ajaran agama itu tidak ada yang salah dari khilafatulmuslimin.  Justru dari intern bapak-bapak petugas polisi yang datang, berharap petugas khilafah kemasulan Tegal mau bersilaturahim kepada mereka di rumah  masing-masing,supaya jalinan silaturahimnya semakin erat, dan mereka meyakini akan kebenaran dari khilafatulmuslimin, mereka juga menyampaikan ingin ikut berlangganan tabloid Al Khilafah. Demikianlah ternyata Khilafatulmuslimin tidak seperti yang di duga.

Karena Misi rahmatan lil ‘alamin diharapkan menjadi jiwa bagi setiap kearifan dan tradisi lokal yang telah ada. Tradisi masyarakat apapun dan dari manapun jika terjiwai nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam tentu akan menghasilkan keadaan masyarakat yang damai dan selamat dari perpecahan. Tradisi lokal yang tidak mutlak hilang menjadikan masyarakat setempat merasa dihormati eksistensinya. Mereka merasa dihargai ketika tradisi mereka tidak dihilangkan dari mereka. Dan dengan jiwa nilai islami, maka tradisi tersebut menjadi lebih mulia. Bukankah diutusnya Rasulullah SAW, untuk menyempurnakan akhlak (makarimal akhlaq)? Termasuk di dalam makaarimal akhlaq adalah kearifan lokal atau tradisi kemasyarakatan yang dinilai mulia di sisi Islam. Lalu Islam menutup kekurangannya, membimbing, menyempurnakan kemuliaan tersebut. Sesuatu yang menyempurnakan tentu saja lebih sempurna dari yang disempurnakan.

No comments:

KHILAFATULMUSLIMIN MASIH EKSIS

Oleh : Wuri Handoyo Awal bulan juni 2022 yang lalu, media Nasional ramai memberitakan tentang penangkapan sejumlah petinggi Khilafatul Musli...