Donasi Iklan

Tuesday, September 22, 2015

KENAPA KITA PELIT UNTUK BERKURBAN?

Pernah suatu saat sahabat saya mengatakan “ enak kali ya bisa berkurban?” lalu sesaat dia terdiam dengan tatapan penuh harap melihat hewan qurban yang sedang disembelih saat itu, tidak beberapa lama kemudian dia melanjutkan perkataannya “ tapi sayangnya saya belum mampu “. Saya hanya bisa tersenyum mendengarnya, kalau saat itu kalimat syahrini sudah ada, maka pastinya saya pun akan mengatakan “ cetarrrr membahana badai hahahaha “.Atau cerita lainnya.. sebut saja topik dan bagus, dua orang remaja islam yang saat itu berniat sekali untuk berkurban bersama teman-teman organisasinya. Singkat cerita, bergegaslah mereka berkeliling mencari hewan kurban sesuai dengan uang yang ada, alhasil sampai menjelang magrib mereka belum mendapatkan hewan qurban, padahal besok pagi sudah harus dipotong. Semua itu terjadi karena dari banyak tempat yang sudah mereka  singgahi, semua menawarkan harga yang sangat fantastis, bahkan hingga dua kali lipat. Para pedagang menembak harga semua, dengan berbagai alasan mereka mengatakan “ ini sudah paling murah “,”yang tadi  saja nawar sekian masa kamu sekian” dan masih banyak lagi.
Saudaraku .. sepertinya salah satu judul film garapan om deddy mizwar “ alangkah lucunya negeri ini “ juga sangat tepat untuk menggambarkan Indonesia yang mayoritas beragama islam ini. Saya akan mengajak anda merenung, 5 menit aja hehehe… Banyak orang mengatakan saya belum mampu untuk berkurban, padahal jika kita lihat HP mereka BB, Android atau I phone yang pastiny lebih dari 1 juta, atau lihat deh kendaraan motor yang dibawanya, pastinya lebih dari 10 juta dan menyicil selama 3 tahun, atau lihatlah perlengkapan dirumahnya,  TV kulkas mesin cuci laptop dvd speaker dan masih banyak lagi melengkapi setiap sudut ruangan mereka, atau  para perokok yang mampu menghabiskan rokok sebungkus dalam sebulan, bila dikalikan setahun pastinya akan  menembus angka 3 jutaan hanya untuk rokok saja “waw….. “ ( ekspresi sedih ). Kalau melihat itu semua… apakah pantas jika kita mengatakan jika kita belum  mampu untuk berkurban. Atau cobalah kita lihat saat media-media kita tahun lalu mengangkat tentang kisah perjuangan seorang pemulung yang berkurban, dan akhirnya dapat terealisasikan setelah 3 tahun lamanya  menabung untuk berkurban. “ Waw.. “ ( ekspresi bangga dan salut ).
Saudaraku .. jika menilik cerita cerita tersebut, Buruh vs pemulung, pekerja kantoran vs pemulung dalam hal berkurban semuanya dimenangkan oleh pemulung. “ subhanallah “. Rasanya mata ini ingin menangis, hati ini ingin berteriak.. “ Ya Allah Ampunilah dosaku yang tidak menjalankan perintahmu padahal aku mampu “. Ternyata  yang menjadi permasalahan adalah bukan tidak mampu, melainkan niat, niat dan niat.
Saudaraku… Dalam Al qur`an Allah telah berfirman wajib hukumnya berkurban bagi yang mampu. Padahal qurban adalah salah satu bukti keimanan kita terhadap Allah. Hewan qurban yang kita kurbankan, kelak diakhirat nanti akan menjadi saksi kita, setiap helai bulunya akan menjadi kebaikan untuk kita. Kenapa kita menjadi pelit terhadap Allah, padahal Allah lah yang telah memberikan kita rezeki, bukan bos kita ataupun pimpinan kita. Kenapa kita harus takut kehabisan rezeki jika uang kita sisihkan untuk berkurban, justru Allah akan menambah menambah dan menambah dengan berpuluh puluh kali lipat besarnya, dengan berpuluh puluh kali lipat kebaikan. Marilah kita  bertawakkal untuk bersama-sama menumbuhkan semangat berkurban, tidak ada kata terlambat  jika kita mau memulainya untuk berubah. Semoga niat kita untuk berkurban  ini menjadi ladang pahala untuk kita semua Amin. Jazakallah
Salam semangat berkurban

No comments:

KHILAFATULMUSLIMIN MASIH EKSIS

Oleh : Wuri Handoyo Awal bulan juni 2022 yang lalu, media Nasional ramai memberitakan tentang penangkapan sejumlah petinggi Khilafatul Musli...