Donasi Iklan

Tuesday, September 16, 2014

TANGGAPAN TERHADAP DEKLARASI KHILAFAH DI SYAM


Bismillahirrahmaanirrahiim,
Alhamdulillah, Wa syukurillah, Laa Hawla Walaa Quwwata illa billah..
Telah kita dengar dan saksikan bersama, kabar yang membuat gembira kaum muslimin sekaligus 
membuat sesak dada orang-orang kafir dan munafik.Pada tanggal 1 Ramadhan yang lalu, Khilafah Islamiyyah telah dideklarasikan oleh saudara-saudara kita di Syam, para mujahid dari Daulah Islam yang telah membuktikan niatnya dengan amal nyata. Melalui juru bicara nya, Abu Muhammad Al-Adnany -semoga Allah menjaganya-, yang mengumumkan pendirian Khilafah Islam, dengan mengangkat serta membai’at Asy Syaikh Ibrahim Ibn Awwad (Abu Bakr Al Baghdady) sebagai Khalifah.Sepatutnya kita sebagai Muslim merasakan kebahagiaan dan bersyukur atas kabar ini. Sebagaimana kebahagiaan suadara-saudara kita, kaum muslimin di pusat pemerintahan Khilafah di Syam ini, Raqqah, dalam menyambut kabar ini. Semoga keberkahan dalam bulan suci Ramadhan ini, semakin bertambah keberkahannya sebagai permulaan Aamul Jama’ah kedua, bagi seluruh kaum muslimin di dunia dibawah satu kepemimpinan Islam, Khilafah Islamiyyah.Selanjutnya, telah kita ketahui bersama, Kekhalifahan Islam (Khilafatul Muslimin) yang berpusat di Bandar Lampung, Indonesia, telah di maklumatkan/deklarasikan bagi kaum muslimin di seluruh dunia sejak 13 Rabi’ul Awwal 1418 H (18/07/1997) dengan membai’at Asy Syaikh Abdul Qadir Hasan Baraja’ sebagai Khalifah.Ribuan kaum muslimin telah berbai’at dihadapannya untuk senantiasa siap mendengar dan tha’at, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Beberapa sarana pelayanan ummatpun telah dipelopori secara mandiri dengan tetap menjaga kemurnian tauhid, barra (berlepas diri) terhadap sistem thaghut.Dengan keadaan ini, dan dengan apa yang baru saja terjadi di Syam, maka inilah sikap Kekhalifahan Islam (Khilafatul Muslimin) yang berpusat di Indonesia:
  1. Kami menyambut gembira dan bersyukur atas pendeklarasian Khilafah yang berpusat di Syam. Kami ucapkan selamat kepada kaum muslimin di Syam khususnya, dan kaum muslimin dunia umumnya. Semoga ini menjadi awal terwujudnya  Izzatul Islam wal Muslimin seluruhnya.
  2. Pro dan kontra atas Kekhalifahan yang baru di deklarasikan di Syam, adalah hal yang wajar. Kami mengambil sikap awal untuk mengakui  Syah nya deklarasi ini, dengan beberapa pertimbangan yang   akan kami tindak lanjuti kemudian.
  3. Kepada warga kekhalifahan Islam (Khilafatul Muslimin) yang berpusat di Indonesia:  Tetap perkokoh ketha’atan, jauhi perdebatan dan prasangka. Sungguh sikap mendengar dan tha’at     adalah lebih selamat daripada prasangka dan perdebatan yang tidak akan bisa melahirkan kebijakan apapun untuk kita sikapi, hingga datang    keputusan dari pusat kekhalifahan Islam (khilafatul Muslimin).
  4. Kepada kaum muslimin umumnya: Berbahagialah, dan bersegeralah menentukan sikap. Kekhalifahan bukan hanya soal kesiapan  ummat, ia merupakan kewajiban dari Allah kepada kita untuk bersatu. Yang dengannya Izzatu Islam  Wal Muslimin akan terwujud. Karenanya pula kita  akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan  Rabbul ‘Alamin kelak.Sungguh perpecahan dikalangan kaum muslimin adalah hal yang sangat  melelahkan dan membosankan, tidak akan pernah menyelesaikan persoalan ummat. Dan sungguh, kejayaan yang dicapai kaum muslimin di masa lalu adalah karena mereka mampu mempertahankan  keutuhan ummat dibawah sistem Khilafah dengan membuktikan sam’an wa tha’atan kepada Ulil    Amri mereka, Khalifah mereka.
  5. Kepada Khilafah Islam yang berpusat di Syam, yang baru saja di deklarasikan: Sungguh telah berlalu teladan bagi kita dari ummat terdahulu, kalangan para sahabat  radhiallahuanhum dan salafusshalih, terkait terjadinya dua kepemimpinan (Khalifah) kaum  muslimin. Sebagaimana Ali dan Mu’awiyyah radhiallahuanhuma, atau Hasan Ibn Ali  dengan Muawwiyah radhiallahuanhuma.Dengan kondisi kita hari ini, maka ketahuilah: Betapapun  saat ini kami berpegang pada bai’at awwal kepada Khalifah yang lebih awwal (di bai’at), namun  kami meyakini penuh bahwa persatuan kaum muslimin dibawah satu kepemimpinan (Khalifah) adalah sebuah kewajiban mutlak kaum muslimin, baik dalam keadaan lemah maupun dalam keadaan  kuat.Karena itu, wajib bagi kita untuk mendahulukankewajiban yang penting ini melebihi urusan-  urusan lainnya. Sebagaimana para sahabat radhiallahuanhum yang mengedepankan membai’at Abu  Bakr Assidiq  sebagai pemimpin tunggal seraya tidak memberikan peluang bagi adanya  kepemimpinan masing-  masing antara Muhajirin dan Anshar. Untuk itu, kami akan meminta  pendapat kalian tentang hal ini. Semoga Allah memudahkan urusan ini.
  6. Kepada faksi-faksi dan tandzim-tandzim mujahidin, khususnya di Syam:  Kembali kami ingatkan, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh saudara kami, Abu  Muhammad Al-Adnany, inilah satu-satunya solusi dari berbagai macam persoalan dan fitnah. Dan  solusi itu kini telah dihadirkan, maka bersegeralah kalian berkumpul pada Khilafah.Sungguh kami  tidak meragukan kesungguhan kalian dalam jihad, kesungguhan kalian dalam iqamatuddin. Ingatlah bagaimana Allah memerintahkan, An aqimuddin Walaa tatafarraqu fiyhi, tegakkan Dien dan jangan  berpecahbelah dalam menegakkannya! Sungguh tidak akan kalian temukan tempat bersatu yang  syar’i selain dari Khilafah.Maka Berjihadlah dengan persatuan, tegakkan Din ini seraya bersatu  dalam kekhalifahan yang kalian telah melihatnya.Demikian pernyataan sikap dari pusat  Kekhalifahan Islam (Khilafatul Muslimin) yang berpusat di Indonesia.Semoga Allah menyegerakan  terwujudnya Izzatul Islam Wal Muslimin yang terpimpin oleh seorang Khalifah dalam sistem  kekhalifahan Islam. kewajiban yang penting ini melebihi urusan-urusan lainnya. Sebagaimana para  sahabat radhiallahuanhum yang mengedepankan membai’at Abu Bakr Assidiq sebagai pemimpin  tunggal seraya tidak memberikan peluang bagi adanya kepemimpinan masing-masing antara  Muhajirin dan Anshar.Untuk itu, kami akan meminta pendapat kalian tentang hal ini. Semoga Allah  memudahkan urusan ini.Kepada faksi-faksi dan tandzim-tandzim mujahidin, khususnya di  Syam:Kembali kami ingatkan, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh saudara kami, Abu  Muhammad Al-Adnany, inilah satu-satunya solusi dari berbagai macam persoalan dan fitnah. Dan  solusi itu kini telah dihadirkan, maka bersegeralah kalian berkumpul pada Khilafah.Sungguh kami  tidak meragukan kesungguhan kalian dalam jihad, kesungguhan kalian dalam iqamatuddin. Ingatlah  bagaimana Allah memerintahkan, An aqimuddin Walaa tatafarraqu fiyhi, tegakkan Dien dan jangan berpecahbelah dalam menegakkannya! Sungguh tidak akan kalian temukan tempat bersatu yang  syar’i selain dari Khilafah.Maka Berjihadlah dengan persatuan, tegakkan Din ini seraya bersatu  dalam kekhalifahan yang kalian telah melihatnya.Demikian pernyataan sikap dari pusat  Kekhalifahan Islam (Khilafatul Muslimin) yang berpusat di Indonesia.Semoga Allah menyegerakan  terwujudnya Izzatul Islam Wal Muslimin yang terpimpin oleh seorang Khalifah dalam sistem  kekhalifahan Islam.




04 Ramadhan 1435H,
Markazul Idarah Khilafatul Muslimin
Wizaaratun Nasyrah Wal Idza’ah

No comments:

KHILAFATULMUSLIMIN MASIH EKSIS

Oleh : Wuri Handoyo Awal bulan juni 2022 yang lalu, media Nasional ramai memberitakan tentang penangkapan sejumlah petinggi Khilafatul Musli...